Minggu, 28 Februari 2010

Analisa Ekonomi Indonesia 1 Maret 2010

Highlight:

Indonesia: USD/IDR terkoreksi setelah libur panjang sejak Jum'at lalu. Rupiah dibuka menguat 9305/15 pagi tadi dan tampak akan menembus level 9300 jika pergerakan mata uang dan bursa regional positif, didukung juga dengan positifnya bursa saham Indonesia sendiri.

Hari ini data inflasi bulan Februari akan dirilis, dimana diprediksi masih akan terkendali dibawah 4%, namun data trade balance diperkirakan akan turun melihat terdapat rebound dari sisi import. Untuk rapat dewan gubernur hari Kamis nanti, Deputi Gubernur BI telah memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan BI masih akan bertahan di level 6.5% untuk sementara waktu ini.

US: data existing home sales turun 7.2% pada bulan Januari setelah pada bulan Desember lalu turun 16.2%. Penurunan ini merupakan rekor kedua terendah dimana annual rate untuk bulan Januari 5.05 mln jauh dibawah ekspektasi dibandingkan rate revisi 5.44 di bulan Desember dan 6.49 di bulan November. Hal ini menunjukkan masih lemahnya pasar tenaga kerja di Amerika.

Wall Street ditutup menguat pada Jum'at lalu, dengan turunnya USD terhadap sekeranjang mata uang membuat saham-saham dari eksportir naik. Kenaikan bursa saham dikomandani oleh saham-saham berbasis keuangan dan industri. Berturutturut hasil saham Dow Jones, S&P500, Nasdaq ditutup +0.04%, 0.14%, 0.18%.

Australia: Hasil survey 14 dari 19 economist, menyatakan RBA akan menaikkan suku bunga acuannya pada rapat dewan gubernurnya besok, dari 3.75% saat ini, menjadi 4%. Hal ini didukung dari data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan cukup baik, kemungkinan terbaik dalam kurun waktu 1.5 tahun terakhir pada kuartal keempat tahun lalu. GDP Australia naik 0.9% pada kuartal keempat, dan 2.4% dari tahun sebelumnya.

Jepang: data dari sector riil menunjukkan adanya peningkatan kinerja, antara lain output sector manufaktur, pertambangan dan utility. Peningkatan kinerja ini mensinyalkan adanya proses recovery ekonomi yang cukup stabil dan dapat berakibat positif untuk penguatan mata uang negeri matahari terbit itu.

Analisa Ekonomi Indonesia 25 Feb 2010

Highlight:

Indonesia: Rupiah dibuka melemah pada sesi pembukaan hari ini pada level 9335/9345, terseret oleh penutupan NDF untuk satu bulannya yang di 9392 semalam. Terlihat permintaan akhir bulan dari corporates juga ikut menandai naiknya USD/IDR. Sementara itu IHSG ditutup melemah 0.2% ke level 2579.4 kemarin, dipicu oleh sentiment konsumen yang melemah di Amerika sehingga mengkoreksi risk appetite dari investor.

Deputi Gubernur BI menyatakan tingkat inflasi Indonesia nampak masih akan terkendali hingga H1 2010, dan untuk bulan Februari ini terlihat inflasi akan lebih rendah dibandingkan bulan Januari. Faktor mata uang rupiah yang bergerak cenderung stabil dan juga harga beras yang sudah terkontrol bisa menjadi penyumbang turunnya tingkat inflasi.

Bank Indonesia akan melakukan rapat dewan gubernur bulanannya pada tanggal 4 Maret mendatang, dengan ekspektasi suku bunga acuan akan ditahan di 6.5%

US: Data penjualan rumah baru di Amerika turun sebesar 11.2% MoM menjadi 309K unit, yang merupakan data terendah selama ini, membuat saham-saham property turun. Namun Wall Street berakhir positif , dipicu oleh janji Bernanke untuk tetap menahan suku bunganya di level rendah, yang mana akan mengundang investor untuk mendapatkan cheap money dan diharapkan akan memicu pertumbuhan ekonomi. Saham-saham perbankan yang selama ini menikmati rate pinjaman yang murah, merupakan pemimpin dari naiknya saham di Amerika. Berturut-turut Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq ditutup menguat 0.89%, 0.97% dan 1.01%

Yunani: Lembaga pemeringkat kredit S&P menyatakan kemungkinan diturunkannya rating kredit Yunani 1 atau 2 poin dari BBB+ dalam satu bulan kedepan, melihat lemahnya kondisi ekonomi mereka dan juga resiko politik dari reformasi fiscal yang akan dilakukan.

Australia: Data investasi bisnis menunjukkan kenaikan cukup signifikan sebesar 5.5% pada kuartal 4 tahun lalu, jauh diatas ekspektasi sebesar 1.5%. Hal ini dapat berakibat positif terhadap pergerakan mata uang AUD/USD yang sementara ini masih bergerak cukup stabil sambil menunggu rapat RBA tanggal 2 Maret mendatang.

Rabu, 24 Februari 2010

Harian Analisa Ekonomi 24 FEB 10

Highlight:

Indonesia: Hingga akhir bulan pergerakan USD/IDR terlihat masih akan cukup stabil di range 9290-9350, namun berpotensi untuk tes kembali ke level 9250 bulan depan, melihat kekhawatiran investor akan kondisi Yunani sudah lebih berkurang, dilandasi oleh setujunya EU untuk membantu Yunani mengatasi masalahnya. Rupiah ditutup pada level 9300/9305 pada perdagangan kemarin dengan pergerakan yang tipis, hanya sekitar 20-25bps saja.

IHSG ditutup menguat 0.76% pada perdagangan kemarin di level 2583.65. Tercatat 111 saham naik, 49 saham turun, dan 79 saham tidak mengalami perubahan harga. Namun pada pembukaan hari ini, IHSG kembali terkoreksi kelevel 2563.36, sebagai imbas dari penutupan bursa saham Wall Street semalam yang negative. Zona merah juga menjadi teritori sebagian besar bursa regional pada pembukaan hari ini.

US: Data consumer confidence yang turun menjadi -50 semalam, menusuk risk appetite investor, tercermin dari minusnya performa bursa saham Amerika, yang merupakan merupakan koreksi terburuk dalam 3 minggu terakhir. Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq ditutup masing-masing 1%, 1.2%, 1.3%.

Eurozone: Saham-saham di Eropa juga berakhir di teritori negative menyusul turunnya consumer confidence di Amerika. Penurunan saham juga dipicu oleh buruknya performa saham-saham sector perbankan. Index FTSEurofirst 300 berakhir -1.3% pada level 1010.29. Belum cukup, data business sentiment Jerman (IFO) juga turun untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, yang ikut menyumbang hari buruk di lantai bursa.

Australia: Pergerakan mata uang negeri kangguru itu sedikit tertahan pada pembukaan hari ini, dipicu oleh berita baru di Cina yang akan melakukan pengecekan pemberian kredit kepada pemerintah daerahnya. Hal ini diyakinisebagai bagian dari langkah CIna mengetatkan kebijakan moneternya. Cina merupakan partner terbesar Australia, dan merupakan pembeli terbesar dari produk komoditi Cina, sehingga adanya kebijakan pengetatan moneter akan berakibat negative untuk Aussie.

Selasa, 23 Februari 2010

ANALISA EKONOMI INDONESIA 23 FEB 2010

Highlight:

Indonesia: USD/IDR kembali berada diatas 9300 hari ini dan terkoreksi sekitar 0.4% setelah kemarin bergerak dengan range sempit 9280-9305. Koreksi rupiah ini lebih banyak dipengaruhi oleh corporate demand menjelang akhir bulan.

Bursa saham Indonesia dibuka melemah 1% setelah kemarin ditutup di teritori positif (+0.4%) ke level 2563.26, akibat dari sentiment pasar yang cukup baik mengenai prospek ekonomi global. Penurunan bursa saham lokal ini searah dengan pergerakan bursa regional yang terlihat masih menunggu statement Bernanke Rabu nanti.

Pemerintah dalam waktu dekat berencana untuk menerbitkan obligasi dengan mata uang Yen

ASIA: Bursa saham Nikkei Jepang terkoreksi 1.2% ke level 10280 setelah mengalami penguatan cukup signifikan 2.7%, yang merupakan penutupan tertinggi dalam jangka waktu 3 minggu terakhir. Sementara Index Hang-Seng turun 1%, disusul Shanghai Index yang terkoreksi 2%.

US: Mata uang dan juga bursa saham Amerika semalam bergerak flat dipicu oleh strategi wait and see investor, menjelang komentar Bernanke hari Rabu besok dalam laporannya kepada kongres. Dow Jones bergerak negative -018% semalam, sementara S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup -0.10% dan -0.08%.

Eurozone: Kabar terakhir mengenai kondisi Yunani adalah EU "mungkin" akan membantu secara financial tidak lebih dari EUR 20-25 bln, seperti yang diberitakan oleh Koran di Jerman. Dengan kata lain, EU akan membantu Yunani menyelamatkan negaranya sendiri.

Senin, 22 Februari 2010

Analisa Ekonomi Indonesia 22 FEB 2010

Highlight:

Indonesia: Hari Jum'at lalu pergerakan USD/IDR berada di range 9320-9350, naik sedikit dari hari sebelumnya 9300-9320. BI terlihat melakukan intervensi di level 9350 sebagai respon dari koreksi rupiah. Prediksi hari ini rupiah akan menguat sedikit menuju level 9300an, melihat EUR/USD pada Jum'at malam menguat. Korelasi antara EUR/USD dan USD/IDR terlihat cukup tinggi dalam waktu 3 minggu terakhir.

Bursa saham Indonesia ditutup melemah 0.2% pada perdagangan Jum'at lalu, dipicu oleh penjualan saham-saham blue chips oleh asing, melihat koreksi pada saham Wall Street malam sebelumnya. Namun hari ini, BEI dibuka naik 0.75% ke level 2571.70 dan expect range trading berada pada 2540-2620 pada hari ini.

Deputi Gubernur BI menyatakan bahwa dengan dinaikkannya tingkat diskonto The Fed dapat memberikan impact positif bagi global trade pada umumnya, dan ekspor Indonesia pada khususnya.

US: Kenaikan tingkat inflasi US diluar ekspektasi yang hanya 2.6% YoY (0.2%MoM).

Core inflation dilain sisi (diluar energi dan makanan) turun 0.1% MoM (+1.6% YoY),

yang baru terjadi pertama kalinya sejak tahun 1982.

Dow Jones ditutup naik 0.09%, diikuti Nasdaq dan S&P500 berturut-turut +0.10%, +0.22%. Sementara harga minyak dunia berada pada level %77.33 per Jum'at malam. Market akan menunggu laporan Ketua The Fed Bernanke kepada Gedung Putih dan juga Senat pada tanggal 24-25 Februari mendatang.

Eurozone: Koran di Jerman melaporkan bahwa menteri keuangan telah menyiapkan rencana untuk setiap Negara yang menggunakan mata uang EUR menyiapkan dana sekitar EUR20-25 billion untuk membantu Yunani. Hal ini direspon cukup positif di sesi Asia pagi ini, dimana EUR terangkat Vs USD ke 1.3650.

Australia: Jum'at lalu, Gubernur RBA Glenn Stevens berbicara mengenai suku bunga acuan mereka yang terbuka kemungkinan untuk kenaikan sebesar 100bps, melihat perbankan disana sudah mulai kembali kepada kebijakan moneter yang normal

Jumat, 19 Februari 2010

Analisa Ekonomi Indonesia 19 Feb 2010

Highlight:

Indonesia: Pengumuman kenaikan discount rate dari The Fed membuat mata uang USD menguat terhadap majors dan juga mata uang regional. NDF 1mth ditutup naik 9395 semalam, yang berimbas kepada kenaikan USD/IDR pada sesi pembukaan pagi ini di 9350. Range untuk hari ini nampak akan berada di 9300-9370, dan expect intervensi dari BI di level-level atas.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa pemerintah belum mengubah asumsi makro 2010 untuk rupiah yang berkisar dibawah Rp 10.000, sedangkan asumsi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu juga tidak terlalu jauh, yaitu di Rp 9700. Namun demikian, rupiah juga masih berpeluang untuk menguat di bawah 9300, dipicu oleh indicator ekonomi makro yang cukup baik, terutama laju inflasi Januari lalu yang masih dinilai normal.

Bursa Saham Indonesia ditutup melemah kemarin dengan berakhir di level 2560.03 atau -0.83%. Index saham ditekan oleh saham pertambangan, dan consumer goods. Pagi ini index juga dibuka masih berada pada zona merah dengan (-)0.52%.

US: Diluar ekspektasi The Fed menaikkan discount rate nya semalam sebesar 0.25bps menjadi 0.75 yang berlaku mulai 19 Februari 2010. Hal ini dilakukan untuk menormalisasikan fasilitas pipnjaman The Fed namun tidak mengindikasikan pengetatan financial untuk sector perumahan dan bisnis serta tidak akan berpengaruh kepada perubahan kebijakan moneter ataupun outlook ekonomi.

Kenaikan tingkat diskonto Amerika itu sedikit banyak mengindikasikan adanya optimisme akan pertumbuhan ekonomi Amerika yang lebih baik dan langsung disambut positif oleh Bursa Saham Amerika, dimana Dow Jones ditutup naik +0.81%, Nasdaq +0.69%, dan S&P 500 +0.66%.

UK: Outlook Ekonomi menjadi awan hitam setelah dilaporkan adanya budget deficit di bulan Januari untuk pertama kalinya sejak tahun 1993. Deficit ini merefleksikan pendapatan pajak untuk satu tahun per March 2009, dan resesi ekonomi, yang menyebabkan adanya revisi untuk angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Analisa ekonomi Indonesia 18 Feb 2010

Highlight:
Indonesia: Pengumuman kenaikan discount rate dari The Fed membuat mata uang USD menguat terhadap majors dan juga mata uang regional. NDF 1mth ditutup naik 9395 semalam, yang berimbas kepada kenaikan USD/IDR pada sesi pembukaan pagi ini di 9350. Range untuk hari ini nampak akan berada di 9300-9370, dan expect intervensi dari BI di level-level atas.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa pemerintah belum mengubah asumsi makro 2010 untuk rupiah yang berkisar dibawah Rp 10.000, sedangkan asumsi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu juga tidak terlalu jauh, yaitu di Rp 9700. Namun demikian, rupiah juga masih berpeluang untuk menguat di bawah 9300, dipicu oleh indicator ekonomi makro yang cukup baik, terutama laju inflasi Januari lalu yang masih dinilai normal.

Bursa Saham Indonesia ditutup melemah kemarin dengan berakhir di level 2560.03 atau -0.83%. Index saham ditekan oleh saham pertambangan, dan consumer goods. Pagi ini index juga dibuka masih berada pada zona merah dengan (-)0.52%.

US: Diluar ekspektasi The Fed menaikkan discount rate nya semalam sebesar 0.25bps menjadi 0.75 yang berlaku mulai 19 Februari 2010. Hal ini dilakukan untuk menormalisasikan fasilitas pipnjaman The Fed namun tidak mengindikasikan pengetatan financial untuk sector perumahan dan bisnis serta tidak akan berpengaruh kepada perubahan kebijakan moneter ataupun outlook ekonomi.

Kenaikan tingkat diskonto Amerika itu sedikit banyak mengindikasikan adanya optimisme akan pertumbuhan ekonomi Amerika yang lebih baik dan langsung disambut positif oleh Bursa Saham Amerika, dimana Dow Jones ditutup naik +0.81%, Nasdaq +0.69%, dan S&P 500 +0.66%.

UK: Outlook Ekonomi menjadi awan hitam setelah dilaporkan adanya budget deficit di bulan Januari untuk pertama kalinya sejak tahun 1993. Deficit ini merefleksikan pendapatan pajak untuk satu tahun per March 2009, dan resesi ekonomi, yang menyebabkan adanya revisi untuk angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
 

Copyright © 2009 Forex Daily Report | pasangiklan.net. All Rights Reserved. Powered by Blogger and sponsor by Hosting Murah .